PENCEGAHAN & PENGENDALIAN PENYAKIT

#

Cara Puskesmas Kumpeh dalam Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


Puskesmas Kumpeh memegang peran sentral dalam menjaga kesehatan masyarakat melalui pendekatan pencegahan dan pengendalian penyakit yang berkesinambungan. Sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama, puskesmas ini tidak hanya berfokus pada pelayanan kuratif, tetapi juga mengedepankan langkah preventif agar penyakit tidak menyebar atau berkembang lebih parah di tengah masyarakat.

Komitmen ini dijalankan melalui program yang sistematis dan berbasis data lapangan. Puskesmas Kumpeh menggabungkan pendekatan medis dengan pendekatan sosial berbasis komunitas agar intervensi yang dilakukan benar-benar berdampak.

Fokus Utama pada Pencegahan Primer

Pencegahan penyakit merupakan strategi utama yang terus diperkuat. Tim kesehatan Puskesmas Kumpeh secara rutin melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya gaya hidup sehat. Mulai dari perilaku mencuci tangan, konsumsi makanan bergizi, olahraga teratur, hingga pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, semua ditekankan melalui pendekatan yang mudah dipahami oleh berbagai kalangan.

Program imunisasi menjadi ujung tombak pencegahan penyakit menular. Imunisasi dasar lengkap diberikan kepada bayi dan balita sesuai jadwal nasional. Tak hanya itu, vaksinasi dewasa seperti vaksin tetanus bagi ibu hamil, vaksin COVID-19, dan vaksin HPV juga diberikan untuk kelompok sasaran tertentu, guna memperkuat daya tahan tubuh masyarakat terhadap berbagai penyakit berbahaya.

Selain itu, edukasi mengenai pengendalian vektor penyakit seperti nyamuk Aedes aegypti juga dilakukan secara rutin. Masyarakat diajak untuk menerapkan 3M (menguras, menutup, dan mendaur ulang) sebagai upaya kolektif mencegah penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang rentan muncul saat musim hujan.

Deteksi Dini dan Pengendalian Penyakit Menular

Upaya pengendalian penyakit dilakukan dengan dua pendekatan utama: deteksi dini dan penanganan cepat. Puskesmas Kumpeh memiliki sistem pelaporan berbasis wilayah kerja, sehingga ketika ada kasus penyakit menular seperti TBC, malaria, atau diare akut, respon dapat dilakukan dengan segera.

Petugas surveilans puskesmas bertugas memantau dan menyelidiki setiap kasus penyakit yang muncul. Bila ditemukan pasien dengan gejala tertentu, tim segera melakukan pemeriksaan dan pelacakan kontak erat, untuk memutus rantai penularan.

Program Pengendalian TBC:
Puskesmas juga memiliki program khusus pengendalian tuberkulosis. Pasien TBC mendapatkan pengobatan secara gratis dan dipantau secara rutin oleh petugas agar tidak terjadi putus pengobatan. Edukasi kepada keluarga pasien juga dilakukan agar tidak terjadi stigma sosial dan proses penyembuhan berjalan optimal.

Penanggulangan Penyakit Tidak Menular Secara Terintegrasi

Selain penyakit menular, Puskesmas Kumpeh juga serius menangani penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi, diabetes melitus, stroke, dan kanker. Melalui kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu), masyarakat diajak untuk memantau kondisi kesehatannya secara rutin.

Kegiatan di Posbindu:
Di Posbindu, warga dapat memeriksa tekanan darah, kadar gula darah, indeks massa tubuh, serta mendapatkan konseling tentang gizi dan aktivitas fisik. Tujuannya adalah agar penyakit dapat dikenali lebih awal dan dikendalikan sebelum menimbulkan komplikasi.

Program pengendalian PTM ini menyasar kelompok usia produktif dan lansia, dengan melibatkan kader kesehatan sebagai mitra aktif di lapangan. Mereka membantu menyosialisasikan informasi dan menjangkau warga yang membutuhkan pemeriksaan rutin tetapi sulit datang ke puskesmas.

Kolaborasi dan Respons Terhadap Kejadian Luar Biasa

Dalam situasi tertentu seperti wabah atau kejadian luar biasa (KLB), Puskesmas Kumpeh menerapkan protokol penanggulangan yang sudah disiapkan sebelumnya. Penanganan COVID-19 menjadi bukti nyata kesiapsiagaan ini, di mana puskesmas mengatur alur pelayanan terpisah, melakukan tracing, serta vaksinasi massal yang terbukti menekan angka kasus di wilayah Kumpeh.

Puskesmas juga aktif berkoordinasi dengan pihak kecamatan, kelurahan, dan tokoh masyarakat dalam menyusun strategi tanggap darurat. Edukasi melalui media sosial dan forum warga menjadi sarana penting dalam menyampaikan pesan kesehatan saat terjadi potensi penyebaran penyakit.

 

HUBUNGI KAMI

#